Terima kasih anda telah mengunjungi blog kami. Semoga bisa mengabil manfaat dari setiap isi yang kami tampilkan.

10.25.2009

tentang kitab tarikh baghda

A. PENDAHULUAN
Hadis merupakan salah satu sumber ajaran agama islam yang berkembang pesat. Jauhnya jarak dan waktu pentransmisian hadis menjadi isu yang menarik untuk dikaji. Ada dua unsur pokok yang menjadi objek utama dalam upaya penelitian hadis. Aspek pertama ialah penelitian dari segi sanad, dan aspek kedua dari segi matan. Dalam hal ini, pemakalah akan lebih fakus pada kajian sanad yang didalamnya mencakup keadaan perowi yang menjadi parantara periwayatan hadis.
Sering dikatakan bahwa ketika mengkaji rowi, yang muncul adalah bagaimana kualitas rowi tersebut. Guna menjawab pertanyaan itu, mengetahui sejarah hidup seorang rowi menjadi harga mati agar dapat diketahui apakah rowi itu dapat diterima atau tidak periwayatannya. Dalam ahal ini, Ilmu Rijal al-Hadis menempati posisi yang urgen sebagai salah satu ilmu yang dapat menguak data- data rijal al-hadis. Sejarah hidup seorang rowi akan terkuak yang kemudian akan memunculkan data-data yang bisa menjadi salah satu acuan penilaian kualitas seorang rowi. Aktifitas ini merupakan penelitian pustaka terhadap kitab-kitab yang memuat tentang sejarah kehidupan rowi.
Suatu realitas yang tak dapat dipungkiri adalah munculnya kitab-kitab tarikh yang muncul dam bentuk dan sistem penyusunan yang bervariasi. Kitab yang merekam biografi dari puluhan ribu bahkan ratusan ribu rowi dari masa sahabat, tabi’in, dan seterusnya. Salah satu kitab tarikh yang mumpuni dalam bidang ini adalah kitab Tarikh Baghdad, sebuah kitab yang disusun khusus untuk perowi pada suatu daerah khusus, yang dalam hal ini adalah kota Baghdad. Dalam mengupas kitab ini, penulis memakai dua sumber utama, yaitu kitab tarikh itu sendiri dan keterangan yang diberikan oleh muhaqiq kitab.

B. BIOGRAFI PENGARANG
Al-Khatib al-Baghdadi mempunyai nama lengkap Abu Bakar Ahmad bin Ali bin Tsabit bin Ahmad bin Muhdi al-Baghdadi. Beliau lahir pada tgl 5 Jumadil akhir 392 H di daerah Darzijan sebelah barat kota Baghdad. Al-Khatib memperdalam ilmu hadis sejak kecil (umur sebelas tahun), tepatnya sejak tahun 403 H.
Beliau menyimak hadis dari sejumlah ulama hadis yang tsiqoh dari berbagai daerah, dimulai dari Baghdad, lalu Naisabur tahun 415 H, selanjutnya ke kota-kota lain lalu ia kembali ke Baghdad kira-kira 419 H. Pada tahun 421-422 ia ke Asfahan, lalu pulang kampung (Darzijan, Iraq) hingga 440 H, Al-Khatib menunaikan Haji lewat Syam pada tahun 444-445 H, dan kembali ke baghdad tahun 450 H. Belum puas dengan keilmuannya, beliau pergi lagi ke Damaskus. Kemudian menetap di Syam sampai lebih dari sepuluh tahun. Beliau kembali ke Baghdad, kota asalnya sampai wafat. Beliau wafat hari senin, 7 Dzulhijah 463 H.
Beliau belajar ilmu Hadis kepada Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ahmad bin Rizq, guru pertama kalinya dan belajar fiqh Syafi’iah di sebuah masjid Abdullah bin Mubarak kepada seorang guru fiqh syafi’iyah Baghdad bernama Imam Abi Hamid Ahmad bin Muhammad bin Ahmad al-Isfarayini dan juga kepada Abu Thoyib Thahir bin Abdillah al-Thobari.
Para ulama menilai bahwa al-Khatib al-Baghdadi merupakan salah seorang yang kuat dalam hafalan dan pengetahuan, sebagaimana yang dikatakan Abu Ishaq al-Syirazi,
ابو بكر الخطيب يشبه بالدارقطنى و نظرائه فى معرفة الحديث و حفظه Banyak ulama meriwayatkan hadis darinya termasuk gurunya sendiri dari Baghdad yaitu أبو بكر البرقاني, Abu Nu‘aym al-Asfahani dan al-‘Abdawi. Keahlian dan kepandaian Al-Khatib di bidang hadis sangat diacungi jempol oleh para ulama, Ibnu Makula (w.475 H) berkata: Al-Khatib adalah tokoh terakhir yang kami akui kecerdasan dan kepintarannya, hapalannya, kedlabitannya tentang hadis-hadis Rasul SAW, juga kepiawaiannya dalam mengetahui illat-illat dan sanad-sanadnya, serta mengetahui shahih, gharib, ahad,munkar, matruknya sebuah hadis, dan tidak ada orang Baghdad setelah al-Daruquthni sekaliber al-Khatib. Selain itu, Al-Khatib merupakan orang yang tawadhu’, beradab, dan banyak pujian lain yang ditujukan pada beliau.
Adapun murid-murid beliau antara lain: abu Muhammad Abdullah bin hasan bin Thalhah, Ibnu Nakhas, abu Muhammad abdul aziz bin ahmad bin Muhammad, Abu Mansur abdul Muhsin bin Muhammad bin Ali, al-Nasr al-Maqdisi, Ibn Makula, al-Humaydi, Abdul Aziz Al-Kattani, Abu Mansur al-Shaybani. Karya Al-Khatib banyak sekali, ada bidang fiqh, qiroah, adab, tarikh, hadis, Diantaranya adalah: Al-Amali, Al-Asma’ al-Mubhama, Al-Bukhala’, Al-Faqih wa al-Mutafaqqih, Al-Jami‘ li Akhlaq al-Rawi wa Adab al-Sami‘,Al-Kifaya fi ‘Ilm al-Riwayah, Al-Rihla fi Talab al-Hadith dll.
Tidak diketahui secara pasti kapan Al-Khatib mulai menulis kitab Tarikh Baghdad. Namun disinyalir bahwa kitab ini ditulis sebelum tahun 445 H. Beliau telah membawa karangannya ketika pergi ke Syam.

C. KITAB TARIKH BAGHDAD DAN SISTEMATIKA PENULISANNYA
Kitab yang dikarang oleh Al-Khatib al-Baghdadi ini mempunyai nama lain Tarikh Madinah Al-Salam yang merupakan karya terbesar beliau selain kitab karangan beliau as-Sabiq wa al-Lahiq fi Taba’udi ma baina ar-Rawiyain ‘an Syaikh Wahid. Sesuai dengan namanya, kitab ini berisi tentang para rijal hadis yang mempunyai kaitan dengan kota Baghdad. Kitab ini terdiri dari empat belas jilid yang disusun dengan sistematis. Pada awalnya kitab ini terdiri dari 106 jilid. Kemudian beliau meringkasnya menjadi empat belas jilid.
Kitab ini merupakan kitab yang menghimpun sejarah-sejarah perowi, baik yang asli penduduk Baghdad maupun rowi yang pernah melawat ke kota ini. Kitab Tarikh ini terpenting dan terbesar dalam mengupas biografi ahli hadis. Adapun jumlah rowi yang dikupas oleh beliau mencapai angka 7831. Al-Khatib sangat teliti dalam menulis biografi tersebut, mulai dari hadis, ulama hadis, sejarah dan peradabannya. Kitab ini di awali dengan membicarakan negara yang bersangkutan (Baghdad) dengan segala peraturan, peradaban, kekayaan alam, penduduk dan ulamanya. Berikut kami sajikan sistematika penulisan kitab ini:

1. Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, kitab ini diawali dengan “khutbah al-mu’alif.
2. Menerangkan tentang keadaan kota baghdad yang dibagi kedalam beberapa bab.
3. Merupakan bagian yang menerangkan biografi perowi yang mempunyai hubungan dekat dengan Nabi.
4. menyajikan data-data rowi yang mempunyai nama awal muhammad. Sebagimana yang disebutkan dalam kitab beliau, hal ini dilakukan untuk mengharap berkah dari Rasul. Adapun menurut muhaqiq, hal ini dilakukan karena cukup banyaknya rowi yang nama awalnya adalah Muhammad.
5. Memuat rowi-rowi yang disusun berdasarkan nama secara alfabetis.
6. Menerangkan rowi-rowi yang belum diketahui nama maupun kunyahnya.
7. Memuat biografi rowi-rowi perempuan.
Melihat dari segi isi kitab, karya al-Khatib ini telah memberi kontribusi yang besar bagi sejarah pemikiran arab secara umum dan untuk dataran ilmu hadis serta rijal al-hadis secara khusus. Adapun kandungan dari kitab ini adalah sebagai berikut:
- Keadaan kota baghdad yang meliputi:
• Pendapat hukum kebolehan dan larangan menjual tanah negeri Baghdad
• Cerita tentang keindahan kota baghdad
• Berita tentang penamaan negara Iraq
• Berita tentang penamaan kota Baghdad
• Dan lain-lain seputar baghdad
- Boigrafi para perowi (terkadang terdapat jarh dan ta’dil serta hadis yang diriwayatkan), yang meliputi:
• Rowi yang lahir dan hidup di Baghdad
• Rowi yang mempunyai hubungan dekat dengan rasul
• Rowi yang belajar atau melawat ke baghdad
• Rowi yang lahir di baghdad namun wafat di lain tempat atau sebaliknya
• Rowi-rowi perempuan ahlul baghdad
• Rowi-rowi di daerah baghdad yang tidak diketahui nama ataupun kunyahnya
- Pandangan atau pendapat masyarakat Baghdad terhadap Bukhari
- Majlis hadis baghdad yang mengetes Bukhari
- Pandangan Bukhari tentang Baghdad

Berikut ini kami hadirkan contoh dari biografi perowi yang ditulis oleh al-Khatib al Baghdadi:
محمد بن إسماعيل بن محرز أبو جعفر البغدادي
نزل البصرة وحدث بها عن حفص بن غياث النخعي روى عنه أبو بكر أحمد بن محمد الحراني.
أخبرنا على بن محمد بن الحسن المالكي وأبو الحسن محمد بن عبد الواحد بن محمد بن جعفر قالا: أنبأنا عمرو بن محمد بن علي الناقد قال نبأنا أحمد بن محمد بن عمر الحراني قال نبأنا محمد بن إسماعيل بن محرز أبو جعفر البغدادي في سكة قريش قال أنبأنا حفص بن غياث النخعي عن ليث عن أبي فزارة عن يزيد بن الأصم عن بن عباس. قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: " ثلاث من كن يعني فيه فإن الله يغفر له ما سوى ذلك من مات لا يشرك بالله شيئاً ولم يكن ساحراً يتبع السحرة ولم يحقد على أخيه " .

Melihat pada contoh biografi rowi diatas, informasi yang diberikan belum bisa menyeluruh. Terbukti dengan tidak adanya tanggal maupun tahun wafat yang dicantumkan. Sangat minim data-data sejarah hidup dari rowi ini.


D. PENILAIAN KITAB
Dalam muqadimah pentahqiq disebutkan bahwa kitab karya al-Khatib al-Baghdadi ini merupakan sebuah kitab yang membawa angin segar dalam sejarah pemikiran Arab umumnya dan pada kajian ilmu hadis serta rijal al-hadis khususnya. Kitab ini dikembangkan lagi oleh ulama lain yaitu an- Najjar dengan judul kitab “Dzail Tarikh Baghdad”, yang terdiri dari tiga jilid. Hal ini menunjukkan bahwa karya beliau memang bagus sampai-sampai sistematika penulisannya diikuti oleh ulama lainnya. Namun, melihat dari sampel yang telah penulis hadirkan diatas tadi, data-data yang ditampilkan oleh beliau terkadang tidak dapat memenuhi jawaban atas sejarah hidup perowi. Dengan kata lain, ada data-data perowi yang kurang lengkap.

E. PENUTUP
Demikian makalah ini kami susun dan semoga dapat memberikan kontribusi bagi pemahaman kita terhadap kajian kitab rijalul hadis. Sedikit banyak penulis telah berusaha menghadirkan beberapa hal mengenai studi kitab rijal yang fokus pada kitab Tarikh Baghdad karya al-Khatib al-Baghdadi.
Namun, sebagai makalah yang disusun dalam proses pembelajaran pastilah tak luput dari kesalahan dan kekurangan. Tiada gading yang tak retak dan karena keretakan itulah penulis mengharap koreksi dan bimbingan demi peningkatan pembuatan makalah selanjutnya.

Tahamul Ada' Hadis

Pengertian Tahammul wa al-Ada’           Tahammul adalah menerima dan mendengar suatu periwayatan hadits dari seorang guru dengan menggu...